Diberdayakan oleh Blogger.

5 Februari 2011

Wisata Ke Bukit Lawang


Objek wisata alam yang satu ini, boleh dibilang sudah sangat kesohor hingga mancanegara. Bagi yang sudah pernah ke daerah wisata yang satu ini, menyebut nama Bukitlawang setidaknya langsung dapat membayangkan bagaimana jernih dan gemericiknya aliran sungai Bahorok yang melitasi kawasan berbukit tersebut. Keindahan hutan tropis dengan flora dan faunanya yang dihuni orang utan ( Ponggo Pygmaeus), juga cukup mudah ditemukan dikawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) tersebut.

Bukitlawang, terletak di kawasan Langkat Hulu Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Tepatnya, di Kecamatan Bahorok. Pasca diterjang bencana alam banjir badang yang menewaskan sekitar 123 orang pada penghujung tahun 2003 silam, geliat parawisata yang biasanya cukup ramai dikunjungi para wisatawan lokal dan mancanegeara di daerah itu, sempat terhenti. Hal tersebut, lebih disebabkan banyaknya sarana dan prasarana di Bukitlawang luluh lantak diterjang banjir badang.Beberapa tahun berbenah, kini Bukitlawang kembali menjadi salah satu primadona daerah wisata di Sumatera Utara.

Untuk menuju ke Bukitlawang tidaklah terlalu sulit. Banyak armada transportasi umum, yang setiap harinya melayani rute menuju kawasan wisata tersebut. Terutama dari Kota Medan dan Binjai. Kalau dari Medan, biasanya armada transportasi umum yang menuju ke Bukitlawang mangkal untuk menunggu sewa di terminal terpadu Pinang Baris, Medan. Namun kebanyakan, armada transportasi umum lebih memilih mangkal di luar terminal yang banyak berjubel di Jalan Pinang Paris (TB Simatupang) tersebut.
Sedangkan dari Kota Binjai, armada transportasi umum bisanya melintasi kawasan tersebut setelah sebelumnya membawa sewa dari Medan. Untuk menunggu bus atau mobil van keluaran mistubishi, -armada transportasi umum menuju Bukitlawang-, kalau anda berada di Binjai, cukup menunggunya di simpang GOR lama Binjai. Lokasinya tepat berada di depan rumah dinas Walikota Binjai. Soal tarif alias ongkos bus/mobil van menuju Bukitlawang tidalah terlalu mahal. Dari Medan, biasanya dikenakan tarif Rp. 12 ribu. Sedangkan dari Binjai Rp.10 ribu. Jarak tempuh Medan-Bukitlawang sekitar 82 kilometer, dari Binjai sekitar 65 kilometer.
Jalan raya yang dilewati, kini lumayan mulus. Kalau dibandingkan pada tahun 2008 ke bawah lalu, kondisi jalan tersebut jauh beda. Oh ya, kalau kita sudah tiba di Bukitlawang, di pintu gerbang kawasan tersebut sudah menunggu petugas pengutip retribusi. Setiap penumpang, terutama wisatawan biasanya akan dikenakan bea masuk ke kawasan tersebut. Yang pasti, bea masuknya tidaklah terlalu mahal. Tak sampai membuat kantong jebol. Hehehe…….
Nah, kalau sudah nyampe, tinggal pilih. Mau nginap atau hanya sekedar berpelesiran satu hari itu saja. Kalau mau nginap dan ingin menikmati panorama flora dan fauna di kawasan tersebut, tinggal datangi aja berbagai villa dan penginapan yang banyak terdapat di pinggiran sungai di daerah itu. Soal harga, dari harga ekonomis hingga VIP juga ada. Tinggal pilih dan nego aja.
Lalu wisata apa saja yang bisa dinikmati di Bukitlawang ? Selain bisa bermain ‘arung jeram’ di sungai Bahorok dengan menggunakan ban yang banyak disewakan dikawasan tersebut, wisatawan juga bias menjenguk keberadaan orang utan dengan Ponggo Resortnya yaitu Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Bukitlawang. Selain di kawasan Bukitlawang, satwa langka tersebut juga ada di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
Pusat rehabilitasi orang utan didirikan dari dana suaka alam dunia WWF (World Wild Life Fund) sejak tahun 1973,bertujuan untuk meliarkan kembali orang utan ke habitatnya semula di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser. Populasi orang utan diperkirakan masih ada 300-an ekor di alam bebas hutan TNGL tersebut. Beberapa ekor diantaranya setiap hari diberi makan oleh petugas dari Sub Balai TNGL Bukitlawang .
Pemberian makanan untuk orang utan tersebut dua kali setiap harinya, masing-masing berkisar pukul 08.30 – 09.30 wib dan sorenya sekitar pukul.15.00 – 16.00 wib. Beberapa tandan pisang dan seember susu untuk makanan orang utan tersebut sudah dipersiapkan, kaarenanya atraksi pemberian makanan bagi orang utan merupakan pemandangan yang asyik bagi para turis bule.(Hasan)

Comments :

1
ilham mengatakan...
on 

wisata yang cocok untuk di kunjungi terima kasih telah berbagi

Posting Komentar

Graha Peta Dunia

 

Copyright © 2009 by Anak Stabat Online

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger